Mubtadi awal adalah amalan dasar
perguruan Tenaga Dalam Hawa Murni, Banyak para pemula pengamal pada Perguruan
Hawa Murni Yang Gagal atau hanya bertahan pada tingkat ini karena tidak
mengetahui rahasia dibalik keberhasilan alamalan ini. Namun pada kesempatan ini
kami sengaja mengungkap rahasia dibalik keberhasilan amalan Mubtadi Awal
tersebut mudah mudahan dengan diungkapnya tabir rahasia ini dapat bermanfaat
bagi murid Perguruan Tenaga Dalam Hawa Murni dimanapun berada pada khususnya
dan para pembaca setia blog Hawa Murni.
Adapaun rahasia dibalik
keberhasilan Amalan Mubtadi Awal adalah :
Selama mengamalkan amalan ini
kita dituntut untuk melakukan beberapa tindakan atau kelakuan untuk
mengapresiasikan kata-kata TOHARO (Bersuci) yakni Toharo daro Najis, Hadast dan
Toharo dari Tindakan ( Kemusrikan)
Penjelasan :
a. Toharo dari Najis
Bertoharo dari Najis sesuai dengan tingkatannya
-
Bertoharo dari najis ringan adalah dengan cara
menyiramkan air pada benda yang terkena Najis ( contoh air kencing anak perempuan
yang belum makan nasi selain ASI)
-
Bertoharo dari najis pertengahan yaitu dengan
cara mencuci yang terkena najis hingga hilang BAU, WARNA dan RASA pada benda
yang terkena najis dan jika salah satunya masih ada berarti najis belum hilang.
-
Toharo dari najis berat yakni ( yang terdapat
pada NAS yang jelas ANJING dan BABI) dengan cara menyamak adapun tata cara
menyamak yakni dengan mencuci benda tersebut sebanyak 7 kali dan salah satunya
dengan mencampur air tersebut dengan tanah.
b. Toharo dari Hadast
Hadast terbagi menjadi 2
macam yakni Hadast kecil dan Hadast Besar
-
Penyebab hadast kecil yakni misalnya Buang
Angin, Buang Air Besar atau kecil adapaun cara bersucinya yakni dengan
berwuduk.
-
Penyebab Hadast Besar contohnya : Keluar Mani,
Haid dan lain-lainnya adapun cara bersucinya adalah dengan mandi wajib atau
mandi Junub.
c. Toharo
Dalam Tindakan
Contohnya setiap kita memulai
memakan atau meminum walaupun hanya sedikit kita memulainya dengan beberapa hal
sebagai berikut :
-
Membaca Taawus ( Auzubillahiminossaitonirrojim )
-
Basmalah (
Bismillahhirrohmanirrohim )
-
Syahadat Ta’in (
Dua Kalimah Syahadat )
-
Membaca doa makan ( Allahhummabariklana fimma
rozaktana wakina azabannar ) baru dimulai makan/ minum
Kegunaan Taharo Tindakan atau kelakuan adalah :
Misanya :
Kita tidak mengetahui asal muasal makanan atau minuman yang
kita makan atau minum apakah makanan tersebut hasil para petani yang langsung
dujual ke pasar atau barang tersebut dari hasil curian lalu dijual ke pasar atau
lainya, kemudian kita membeli dari pedagang tersebut lalu keita olah menjadi
makanan maka dengan secara tidak langsung kita telah memakan hasil dari curian
orang lain walaupun kita tidak mengetahuinya oleh sebab itu untuk mengatasi hal
tersebut supaya kita Toharo dari tindakan maka kita perlu melakukan hal-hal
seperti yang telah dijelaskan diatas. Yakni dengan mengsyahadatkan makanan yang
akan kita makan adapun kegunaannya adalah
apabila misalnya kita tersedak pada waktu memakan makanan tersebut dan
menyebabkan kita mati atau kematian Insyaallah kita mati dalam keadaan Islam
dan tidak memakan makanan yang Haram ( demikian versih Hawa Murni ) Semoga
bermanfaat ......Amin ya Robbal Alamin